SinopsisNovel Pertemuan Jodoh Pertemuan Jodoh adalah salah satu karya sastra yang dikarang oleh Abdoel Moeis. Abdoel Moeis lahir di Sungai Puar Sumatra Barat 1886. banyak karya yang telah di tulis oleh beliau, seperti Salah Asuhan, Pertemuan Jodoh, c Mencari Pencuri Anak Perawan karya Suman Hasibuan Salah satu novel yang paling (1932); menonjol pada Angkatan Pujangga d) Pertemuan Jodoh karya Abdul Muis (1933); Baru. e) Kalau Tak Untung karya Selasih (1933); f) Kehilangan Mestika karya Hamidah (1935); g) Bergelimang Dosa karya A. Damhuri (1935); h) Layar Terkembang karya Sutan Takdir 1Bersifat mendidik dan masyarakat yang membacanya; hal ini sesuai dengan tujuan Balai Pustaka, misalnya pada karya Azap dan Sengsara dan Pertemuan jodoh. 2.Persoalan cerita umunya adalah mengenai pertenangan antara golongan tua dengan golongan muda, sesuai umur pengarang yang secara umum berusia masih muda. Vay Tiền Nhanh. Semenjak Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia objektif Perjumpaan Jodoh Pengarang Abdul Muis Negara Indonesia Bahasa Indonesia Genre Novel Penerbit Aula Wacana Tanggal terbit 1932 Spesies media Cetak Bungkusan keras & Sampul kertas Pekarangan 227 cetakan ke-4[1] ISBN ISBN [[SpecialBookSources/9789796665761 tempaan ke-4[1]9789796665761 tempaan ke-4[1]]]Invalid ISBN OCLC 66770709 tempaan ke-4 Didahului oleh Pelecok Asuhan Diikuti maka dari itu Surapati Persuaan Jodoh ialah sebuah novel Indonesia karya Abdul Muis yang diterbitkan musim 1932. Novel ini bercerita tentang dua murid sekolah nan terpisah karena perbedaan kelas dan akhirnya menikah.[2] Tanggapan [sunting sunting sumber] Pertemuan Padanan dianggap misal n partner dari karya Muis sebelumnya, Salah Asuhan; Pertemuan Jodoh mendongeng tentang kekonservatifan, sementara Salah Asuhan adapun kelemahan budaya Barat dan Timur.[3] Sekadar, novel ini juga disebut-sebut sebagai sekuel Salah Asuhan.[4] Mahayana et al menyatakan bahwa perwatakan tokohnya teruji, karena biang kerok-tokoh tak terpelajar menggunakan campuran bahasa Betawi dan Jawi. Dengan demikian, mereka menganggap novel ini andai hasil pengamatan Muis ketika menetap di Batavia.[5] Bakri Siregar menulis bahwa Persuaan Kebalikan “lebih ruai” daripada Salah Asuhan.[6] Catatan kaki [sunting sunting sumber] ^ a b “Pertemuan Jodoh Book, 2001”. WorldCat. Diakses terlepas 15 June 2022. ^ Mahayana, Sofyan & Dian 2007, hlm. 37–39 ^ Siregar 1962, hlm. 58 ^ Mahayana, Sofyan & Lentera 2007, hlm. 40 ^ Mahayana, Sofyan & Dian 2007, hlm. 39–40 ^ Siregar 1962, hlm. 59 Bahan bacaan [sunting sunting perigi] Siregar, Bakri 1962. Sedjarah Sastera Indonesia Beradab dalam bahasa Indonesia. Jakarta Akademi Sastera dan Bahasa “Multatuli”. OCLC 63841626. Mahayana, Maman S.; Sofyan, Oyon; Loleng, Achmad 2007. Ringkasan dan ulasan novel Indonesia modern. Grasindo. Sinopsis Novel Pertemuan Dua Hati ini akan menjelaskan isi dari novel ini secara singkat. Seperti intrinsik, ekstrinsik, dan pesan moral apa yang terkandung dalam novel tersebut. Bukan hanya itu kamu juga akan menemukan kelebihan dan juga kekurangan yang terdapat dalam novel Pertemuan Dua Hati ini secara lengkap. Untuk itu simak terus artikel ini sampai selesai agar kamu tidak ketinggalan informasinya. Resensi Novel Pertemuan Dua Hati Berikut merupakan Resensi novel Pertemuan Dua Hati karya secara lengkap diantaranya adalah 1. Identitas Novel Pertemuan Dua Hati Judul NovelPertemuan Dua halaman85 halamanUkuran buku14×21 cmPenerbitPT Gramedia Pustaka UtamaKategorifiksiTahun Terbit1983Harga Buku ini merupakan karya terbaik dari novelis angkatan tahun 50an atau terkenal dengan penulis pujangga baru yang bernama Novel ini pernah berjaya pada masanya di tahun 1980 an. Kisahnya yang penuh inspiratif menjadikan novel ini laku banyak di pasaran. Dan banyak mengandung pesan moral yang bisa di jadikan untuk pedoman kehidupan sehari-hari. 2. Sinopsis Novel Pertemuan Dua Hati Sinopsis novel Pertemuan Dua Hati ini menceritakan seorang guru SD bernama Bu Suci ia sudah hampir 10 tahun mengajar di Purwodadi dan tinggal bersama suami dan tiga anaknya. Beberapa bulan lalu suaminya pindah ke Semarang tepatnya di Mrican. Saat ia masuk ke sekolah baru ia menemani anak-anaknya ke Sekolah. Dan ia juga memperkenalkan diri kepada Kepala Sekolah sebagai orang tua wali juga sebagai guru yang menunggu pengangkatan. Dan kepala sekolah pun memberi penawaran untuk mengajar di Sekolah tersebut. Hari pertama Bu Suci memperkenalkan diri kepada murid-muridnya dan mengabsen kehadiran muridnya. Namun ada 3 anak yang tidak hadir termasuk Waskito. Dan menurut guru-guru yang lain Waskito anak yang sukar, pemarah yang di dorong oleh hati yang kurang perhatian dari keluarga. Sehingga Bu Suci mengirim surat kepada Nenek Waskito sehingga ia memperoleh banyak informasi. Lalu bagaimana cara Bu Suci memperlakukan Waskito agar dapat berubah? Penasaran? Yuk baca novelnya. Baca juga Sinopsis Novel Argantara Lengkap 3. Unsur Intrinsik Novel Pertemuan Dua Hati Berikut ini merupakan unsur intrinsik dari novel Pertemuan Dua Hati, diantaranya adalah Tema Tema yang diangkat dalam novel Pertemuan Dua Hati ini adalah menceritakan kehidupan sosial dengan tema seorang Guru yang giat dan tekun dalam mengajarkan anak didiknya. Tokoh dan Penokohan Bu Suci, merupakan tokoh utama dalam novel ini dan memiliki peranan Protagonis yang memiliki sifat penyayang, tanggung jawab, penurut kepada suami, penyabar, peduli terhadap anak didiknya, dan profesional dalam Bu Suci, tokoh Protagonis yang tanggung jawab, rajin, pengertian, terhadap keluarga dan penuh perhatian kepada istri dan orang anak Bu SuciAnak ke 1 perempuan yang lemah lembut dan ke dua laki-laki di ceritakan mengidap penyakit ayan, penyabar dan ke tiga perempuan masih sekolah, baik, ramah, profesional dalam baik, ramah, dan profesional dalam murid bu Suci yang nakal, sering membolos, suka mengacau, suka memukul temannya, memberontak, kurang perhatian dan bimbingan orang tua Waskito, kurang peduli, suka mukul anak, dan tidak mendidik anak dengan masih banyak lagi. Alur Alur yang digunakan dalam novel Pertemuan Dua Hati ini memiliki alur maju atau progresif. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel ini adalah pagi, siang, sore dan malam hari. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam novel Pertemuan Dua Hati yaitu Rumah Bu Suci, SD di Kota Semarang, Purwodadi, Kota Semarang, Mrican, Ruang Dokter, Ruang Kelas, Rumah Nenek Waskito, Rumah Bude Waskito, Rumah Sakit Syaraf, Lapangan Sekolah, dan Pabrik Makanan. Sudut Pandang Novel Pertemuan Dua Hati ini menggunakan sudut pandang orang pertama. Ini dapat dilihat dari cara pengarang menggunakan penyebutan tokoh utama “aku” sebagai Akuan di dalam novel. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam Novel Pertemuan Dua Hati ini pengarang menceritakan semua peristiwa secara langsung. Dan gaya bahasa yang digunakan terdapat gaya bahasa Hiperbola dan Metonimia. Amanat Amanat yang terkandung dalam novel Pertemuan Dua Hati ini diantaranya adalah Harus bersabar dan tabah dalam menghadapi semua cobaan dan rintangan pernah menganggap remeh seseorangJangan pernah melihat seseorang dari sisi buruknya dan tekunlah dalam secara orang tua yang selalu peduli kepada perhatian yang cukup terhadap keluargaJadilah guru yang sabar dalam mendidik anak didiknya. Baca juga Resensi Novel Cahaya Cinta Pesantren Lengkap 4. Unsur Ekstrinsik Buku Pertemuan Dua Hati Adapun unsur ekstrinsik dari novel pertemuan dua hati ini diantaranya adalah Nilai Sosial Nilai sosial yang terkandung dalam novel Pertemuan Dua Hati ini terlihat dari hubungan antara seorang guru dengan anak didiknya tidak hanya sebatas memberikan pelajaran di kelas. Melainkan lebih dekat dan penuh kasih sayang. Agar menghasilkan generasi penerus yang dapat bersosialisasi dengan baik terhadap lingkungan sekitarnya. Nilai Moral Nilai moral yang terkandung dalam novel Pertemuan Dua Hati ini terlihat dalam percakapan halaman 32 alenia 1 . “ ….kami sepakat bahwa anak-anak tumbuh tidak hanya memerlukan makanan, mereka juga membutuhkan kemesraan, juga perhatian. Rasa cinta kepada mereka yang di perlihatkan, menanamkan benih kekuatan tersendiri.” Nilai Agama Semua yang terjadi dalam hidup itu merupakan kehendak dari Allah SWT. Manusia hanya mampu berusaha dan berdo’a untuk dapat menjalankannya dengan baik sesuai rencana. Contohnya Bu Suci ketika mendapatkan masalah atau cobaan dalam hidup ini ia tetap semangat menjalani dan terus berusaha dengan cara sabar dan tabah serta terus berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa. 5. Kelebihan Buku Pertemuan Dua Hati Berikut ini merupakan kelebihan dari novel Pertemuan Dua Hati karya diantaranya adalah Novel ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga kita lebih mudah mengerti maksud dan tujuan yang ingin di sampaikan oleh memiliki kandungan banyak gaya bahasa yang menambah pengetahuan ini sangat cocok di baca oleh semua kalangan dari remaja hingga ini juga memiliki banyak pesan moral yang bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 6. Kekurangan Novel Pertemuan Dua Hati Selain kelebihan setiap novel pasti memiliki kekurangan, dan kekurangan dari novel Pertemuan Dua hati ini adalah Novel ini menggunakan banyak kata tidak baku seperti Modern menjadi Moderen, nasihat menjadi nasehat, berubah menjadi ada beberapa penulisan yang typo. Baca juga Sinopsis Novel Kata Rintik Sedu Terbaru 7. Pesan Moral Novel Pertemuan Dua Hati Bagian akhir dari sinopsis novel Pertemuan Dua Hati adalah pesan moral apa yang terkandung dalam novel tersebut. Dan pesan moralnya adalah Harus bersabar dan tabah dalam menghadapi semua cobaan dan rintangan hidup, Jangan pernah menganggap remeh seseorang, Jangan pernah melihat seseorang dari sisi buruknya itu Rajin dan tekunlah dalam belajar. Bekerjalah secara profesional, Jadilah orang tua yang selalu peduli kepada anak, Berikanlah perhatian yang cukup terhadap keluarga, Jadilah guru yang sabar dalam mendidik anak didiknya. Sinopsis Novel Pertemuan Jodoh Karya Abdul Moeis - Selamat malam, selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sinopsis novel Pertemuan Jodoh karya Abdul Moeis. Dalam perjalanan kereta dari Jakarta ke Bandung, Ratna berkenalan dengan pemuda bernama Suparta. Perkenalan Ratna dan Suparta cukup berkesan bagi sepasang anak muda itu. Selanjutnya mereka sepakat untuk melanjutkan hubungan lewat surat. Beberapa bulan kemudian, Suparta mengutarakan keinginannya untuk memperistri Ratna. Kemudian Ratna membalasnya dan menyambut baik niat Suparta. Sambutan ibu Suparta ternyata tidak begitu ramah. Ratna kecewa terhadap sikap Nyai Raden Tedja Ningrum yang memandangnya dengan sinis. Setelah kejadian itu, Ratna bertekad untuk melupakan Suparta. Berita pertunangan Suparta dengan Nyai Raden Siti Halimah tidak membuatnya putus asa. Namun kemalangan lain terpaksa harus ia terima. Usaha pembakaran kapur milik ayahnya, Tuan Atmaja, bangkrut. Akibatnya Ratna memutuskan untuk keluar dari sekolahnya karena tidak ada biaya. Ia pun kemudian berusaha mencari pekerjaan. Namun baru empat bulan ia bekerja, toko itu harus ditutup atas perintah pengadilan. Akhirnya ia menjadi pembantu Tuan dan Nyonya Kornel. Selama Ratna menjadi pembantu keluarga Kornel, berbagai cobaan harus diterimanya dengan tabah. Kehadirannya dalam keluarga itu tidak luput dari rasa iri Jene, pembantu yang juga bekerja pada keluarga Kornel. Suatu ketika Ratna sakit dan dirawat di Rumah sakit, Secara kebetulan dokter yang merawat Ratna adalah Suparta. Pertemuan itu tentu saja membesarkan hati keduanya. Keyakinan Suparta bahwa Ratna tidak bersalah, ikut mempercepat kesembuhan wanita muda itu. Untuk memulihkan nama baik Ratna, Suparta menyiapkan seorang pengacara terkenal untuk mendampingi gadis pujaannya di pengadilan, karena Ratna masih harus berurusan dengan penegak hukum. Di pengadilan, terbukti bahwa Ratna tidak bersalah. Pencuri perhiasan Nyonya Kornel ternyata adalah Amat, kekasih Jene. Pembantu keluarga Kornel yang bernama Jene itu diduga diperalat oleh kekasihnya. Pengadilan juga memutuskan bahwa Amat bersalah dan diganjar 5 tahun penjara. Sementara itu, Jene tidak dikenakan hukuman walaupun sebenarnya harus dituntut. Sidang pengadilan juga telah mempertemukan Ratna dengan Sudarma, adiknya, schatter pegadaian Purwakarta yang bertindak sebagai saksi pertama. Lalu atas kesepakatan Suparta dan Sudarma, Ratna disuruh beristirahat di sebuah paviliun “Bidara Cina”. Gadis itu tidak diizinkan bertemu dengan sembarang orang, kecuali Suparta yang setiap sore datang memeriksa kesehatannya. Lambat laun, kesehatan Ratna mulai pulih. Ia juga mulai dapat mengingat-ingat segala sesuatunya termasuk hubungannya dengan Suparta Begitu Ratna meninggalkan tempat peristirahatannya, Suparta langsung melamarnya. Tuan Atmadja sekeluarga berkumpul di rumah Sudarma menyelenggarakan pesta perkawinan anaknya dengan Dokter Suparta. Kebahagiaan pengantin baru itu bertambah lagi ketika mereka pulang ke Tagogapu. Rumah ayah Ratna kini lebih besar dibandingkan sebelumnya. Keadaan Tuan Atmaja sekarang sudah lebih baik berkat bantuan kedua anaknya. Itulah tadi sinopsis novel Pertemuan Jodoh karya Abdul Moeis. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur pembaca semuanya.

sinopsis singkat novel pertemuan jodoh